Dalam upaya akselerasi Pertumbuhan Ekosistem Bali Pulau Digital, Pemerintah Provinsi Bali menyelenggarakan Bali Digital Festival (BDF) 2022 dengan tema “DIGITAL KERTHI BALI : Enabling Bali As Digital Creative Paradise” Spirit Menumbuhkembangkan Kreativitas Digital Sehingga Bali Menjadi Surganya Komunitas Digital. 

Rangkaian kegiatan BDF 2022 sebagai bagian perayaan rahina Tumpek Landep ini akan berlangsung selama 3 (tiga) hari dari tanggal 8 s.d 10 April 2022, bertempat di Grand Inna Bali Beach Hotel, Sanur Denpasar, meliputi kegiatan :

  1. Konferensi, dengan topik utama yaitu Kebijakan, Visi Digital, Games Industry dan Animasi
  2. Festival (Music Festival; Comedy Festival ; Film, Animation & Content Creative Festival; “Mesatua” Digital)
  3. Pameran (Startup Digital; Digital Art-NFT; XR Experience; Creative Industry Expo)
  4. Kompetisi/Penghargaan (Gaming-Esport : PUBG Mobile, Free Fire, Mobile Legends, VR Rindik; Startup Pitch; Digital Art; Anugerah Musik Bali) dengan sejumlah hadiah yang menarik.

Informasi dan pendaftaran peserta melalui https://digifest.baliprov.go.id 

Latar Belakang :

Dalam rangka mewujudkan visi NANGUN SAT KERTHI LOKA BALI, Pemerintah Provinsi Bali sedang melakukan upaya menyeimbangkan struktur dan fundamental Perekonomian Bali, yang selama ini didominasi satu sektor pariwisata, sehingga sangat rentan terhadap faktor eksternal seperti yang terjadi akibat Pandemi Covid-19. Pada tahun 2020, perekonomian Bali mengalami kontraksi sangat dalam sebesar -9,31%, posisi terpuruk di Indonesia.

Upaya menyeimbangkan struktur dan fundamental Perekonomian Bali dilakukan dengan transformasi ekonomi melalui Ekonomi Kerthi Bali, yaitu: Ekonomi yang harmonis terhadap alam, hijau/ramah lingkungan, menjaga kearifan lokal, berbasis sumber daya lokal, berkualitas, bernilai tambah, berdaya saing, tangguh, dan berkelanjutan. Berdasarkan rumusan tersebut, transformasi Ekonomi Bali meliputi 6 (enam) pilar sektor unggulan, yaitu: 1) Sektor Pertanian dengan Sistem Pertanian Organik; 2) Sektor Kelautan dan Perikanan; 3) Sektor Industri Manufaktur dan Industri Berbasis Budaya Branding Bali; 4) Sektor IKM, UMKM, dan Koperasi; 5) Sektor Ekonomi Kreatif dan Digital; dan  6) Sektor Pariwisata Berbasis Budaya Berorientasi Kualitas.

Sektor digital tidak lagi hanya ditempatkan sebagai pendukung, namun kini sudah menjadi bagian dari Pembangunan Bali itu sendiri. Ekonomi digital kini masuk menjadi salah satu sektor dalam pembangunan Ekonomi Kerthi Bali. Pemerintah Provinsi Bali sangat menyadari bahwa potensi ekonomi digital Bali sangat tinggi, yang saat ini belum atau mungkin hanya baru sedikit yang bisa dinikmati Bali.  Inilah yang menjadi salah satu tantangan serius dalam penyelenggaraan Pembangunan Bali saat ini.

Tidak hanya dalam bidang ekonomi, transformasi Digital Kerthi Bali telah berkembang dan masuk hampir keseluruh sektor pembangunan Bali. Menjangkau struktur pemerintahan provinsi, kabupaten/kota, sampai ke desa dan desa adat. Menjangkau seluruh sektor prioritas dan sektor pendukung pembangunan Bali. Menjangkau sektor swasta dan berbagai pemangku kepentingan terkait, serta tidak hanya menjangkau sektor hilir, namun juga menjangkau proses di sektor hulu dan tengah. Ini harus dipandang bahwa konsep transformasi digital Pemerintah Provinsi Bali dalam pembangunan Bali bersifat utuh dan menyeluruh. Teknologi digital ditempatkan tidak hanya sebagai supporting atau pendukung, namun juga sebagai enabler (memberikan solusi-solusi baru) dan bahkan sebagai driver (membawa arah baru) dalam Pembangunan Bali.

Tidak hanya itu, konsep Transformasi Digital Kerthi Bali juga berpijak pada 3 (tiga) dimensi waktu pembangunan Bali, yaitu masa lalu (atita), masa kini (wartamana), dan masa yang akan datang (nagata). Oleh karena itu Transformasi Digital Kerthi Bali memiliki 3 (tiga) karakteristik utama, yaitu bersifat repetitif sebagai cerminan selalu melakukan perbaikan terhadap hal-hal yang belum berjalan dengan baik di masa lalu,  adaptif yang bermakna menyesuaikan diri dengan perkembangan saat ini, dan antisipatif terhadap kemungkinankemungkinan perkembangan teknologi di masa depan.

Pemerintah Provinsi Bali menyadari bahwa salah satu faktor kunci dalam mempercepat Transformasi Digital Kerthi Bali adalah membangun atau menjalin kolaborasi seluas-luasnya dengan berbagai pemangku kepentingan. Untuk itulah Bali Digital Festival ini diselenggarakan, bukan hanya untuk menjadi ajang penyampaian gagasan dan ide, namun yang lebih penting daripada itu, harus dilihat sebagai bagian dari langkah-langkah taktis Pemerintah Provinsi Bali dalam upaya membangun ekosistem Digital Kerthi Bali, untuk mewujudkan Transformasi Digital yang bersifat integratif dan kolaboratif.

Namun perlu diingat dan dicatat, bahwa apapun bentuk pembangunan Bali termasuk Pembangunan di bidang digital harus tetap menjaga, menghormati, dan memberikan manfaat yang seluas-luasnya kepada 3 (tiga) fundamental pembangunan Bali, yaitu: Alam Bali, Manusia Bali, dan Budaya Bali, untuk mewujudkan Bali yang berkualitas dan Bali berkelanjutan.

Tujuan :

  1. Menyebarluaskan gambaran tentang arah dan gagasan Pembangunan Digital Kerthi Bali kepada masyarakat 
  2. Membangun kolaborasi dengan para pemangku kepentingan yang merupakan bagian dari pembangunan ekosistem digital Bali. 
  3. Sebagai upaya untuk mengakselerasi trasformasi Digital Kerthi Bali untuk mendukung terwujudnya visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru

Sasaran :

Sasarannya untuk Akselerasi Pertumbuhan Ekosistem Bali Pulau Digital, melalui :

  1. Pembelajaran

Event ini sebagai media belajar baik bagi pelaku digital, mahasiswa dan pelajar dan untuk mengedukasi masyarakat umum menjadi masyarakat cakap digital

  1. Jejaring

Memperkenalkan dan menghubungkan ekosistem digital lokal, nasional dan internasional.

  1. Kolaborasi

Mendorong adanya kolaborasi nyata antar pelaku digital dan komponen ekosistem lainnya

Dampak :

  1. Tersusunnya database pelaku digital Bali.
  2. Sejumlah usaha kreatif dan startup mendapatkan mitra bisnis yang tepat melalui event ini.
  3. Peningkatan jumlah Creative Economy & Startup Enthusiast di Bali